Perbedaanyang dijumpai sangat terlihat sekali. Selain tidak dijumpai vakuola, Plastida dan dinding sel, dalam pengamatan ini batasan-batasan antara sel yang satu dengan sel yang lain juga kurang jelas atau nyata,hal ini disebabkan karena sel epitel tidak memiliki dinding sel yang berfungsi memberi bentuk yang tetap.
1 Mengamati dan menganal jenis – jenis Protozoa. 2. Membedakan ciri – ciri yang terdapat dalam tiap – tiap kelas protozoa. 3. Menangkap dan membuat biakan protozoa. III. DASAR TEORI. Taksonomi, seluruh makhluk hidup dikelompokkan ke dalam dua kerajaan (kingdom) yakni kingdom Pada dasarnya dalam ilmu tumbuhan (kingdom plantae) dan
METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum biologi umum ini tentang sel hewan dan sel tumbuhan adalah mikroskop, kaca obyek (object glass), kaca penutup (cover glass), pipet tetes, pinset, jarum, kertas isap, tusuk gigi tumpul, gelas piala, dan silet. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum biologi umum tentang
LAPORANPRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. ”STRUKTUR FUNGSI PLANTAE DAN ANIMALIA”. BAB I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG. Ilmu Biologi pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu Biologi saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. - Setiap makhluk hidup pasti memiliki sel, termasuk hewan dan tumbuhan. Hampir bagian serta nama pada sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki kesamaan. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua sel ini adalah pembatas berupa dinding sel yang relatif itu terdapat perbedaan beberapa bagian di antara kedua sel tersebut. Perbedaan tersebut dapat kita ketahui dan lihat dengan menggunakan mikroskop. Dalam buku Mikroskop 2020 oleh Suparti, mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Dalam mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, kita perlu melakukan praktikum. Untuk mempermudah pratikum, terlebih dahulu membuat preparat dan melihatnya menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang diinginkan. Baca juga Jenis-jenis Sel pada Tumbuhan Sebelum melakukan praktikum mengenai pengamatan sel hewan dan tumbuhan, kenali beberapa bahan, alat, dan larutan praktikum yang digunakan. Berikut penjelasannya Bahan pratikum Bahan yang digunakan dalam praktikum mengamati sel hewan dan tumbuhan, sebagai berikut Hydrilla atau Elodea Dalam praktikum ini, kita memerlukan tumbuhan Hydrilla atau Elodea yang memiliki panjang 20-30 sentimeter. Dengan tumbuhan tersebut, mempermudah kita dalam menentukan bagian yang ingin kita ketahui nama dan bentuknya. Sel Mukosa Pipi Dalam mengamati sel hewan, memerlukan sel mukosa pipi. Sel ini diambil dengan spatula kayu atau stik es krim yang dimasukkan ke dalam pipi peserta praktikum. Dengan menggunakan sel tersebut dapat dikatakan bahwa selnya hidup dan mudah didapat. Larutan yang diperlukan Larutan yang perlu digunakan dalam pratikum mengamati sel hewan dan tumbuhan adalah Akuades 100 ml Akuades adalah air yang berasal dari penyulingan sehingga terjaga dari kotoran atau zat-zat yang tidak diinginkan. Bisa dikatakan bahwa sifat akuades adalah larutan murni yang biasanya wajib ada di laboratorium. Fungsi akuades dalam praktikum yaitu untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari kotoran. Methylene Blue 100 ml Methylene Blue merupakan senyawa kimia aromatik yang berbentuk padatan, tak berbau, dan berwarna biru tua apabila larut dalam air. Larutan ini memiliki banyak fungsi dalam praktikum ini. Larutan ini sebagai preparasi pemberi corak warna berupa gradasi warna pada sel mukosa agar terlihat jelas saat di amati di mikroskop. Larutan ini tida berbahaya sehingga tidak mengganggu metabolisme sel. Larutan ini justru membantu menjaga indikator kehidupan dalam sel dan menguraikannya. Baca juga Perbedaan Sel Gonosom dan Autosom Alkohol 70% Alkohol dengan besaran 70% biasanya digunakan untuk membersihkan luka akibat jatuh dalam dunia paraktikum kali ini, larutan ini memiliki fungsi yang berguna yaitu membersihkan gelembung udara pada saat preparasi sel hewan. Larutan alkohol ini membantu mensterilkan spatula atau alat preparat sel. Fungsi lain dari larutan ini adalah antiseptik atau menghambat pertumbuhan organisme, sehingga bakteri tidak akan bisa hidup dan mengkontaminasi alat dan bahan praktikum. Alat praktikum Alat yang harus ada saat praktikum berlangsung sebagai berikut Mikroskop cahaya Setiap praktikum, alat utama yang harus ada adalah mikroskop. Dengan mikroskop kita bisa melihat benda yang paling kecil yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Gelas benda Gelas benda pada praktikum kali ini sebagai wadah untuk menampung larutan atau bahan kimia. Selain itu, gelas ini juga sebagai wadah menampung bahan yang digunakan selama praktikum. Gelas penutup Pada saat praktikum, gelas penutup memiliki satu fungsi saja yaitu menghindari masuknya partikel lain masuk ke preparat. Meskipun demikian, dengan gelas penutup ini membantuk praktikan dalam keakuratan data yang didapat nantinya. Jarum preparat Jarum preparat dalam praktikum berfungsi untuk mengontrol posisi mikroorganisme yang akan kita lihat di mikroskop. Dengan jarum ini, kita tidak perlu khawatir kalau sel kita akan rusak atau terkontaminasi. Baca juga Sel Elektrokimia Sel Volta dan Sel Elektrolisis Spatula kayu atau stik es krim Spatula kayu atau stik ini berfungsi untuk mengambil sel mukosa hewan yang berada di pipi. Pengambilan sel hewan ini lumayan sulit dan perlu dilakukan berulang-ulang. Tisu Tisu berfungsi untuk mengeringkan alat saat praktikum selesai sehingga saat setelah dibersihkan siap di kembalikan ke almari untuk digunakan kembali nantinya. Dari hasil praktikum sel hewan dan sel tumbuhan kita bisa membedakan bagian mana saja tidak ada di sel hewan atau sel tumbuhan. Berikut ini adalah tabel pembeda tersebut. Prosedur kerja praktikum Berikut prosedur kerja praktikum, yaitu Sel Tumbuhan Prosedur pengamatan sel tumbuhan, yaitu Potong dan ambil sedikit daun Hydrilla atau Elodea. Letakkan di gelas benda dengan pinset. Tetesi akuades, gunakan jarum preparat untuk menopang sebesar sudut 45° dan tutup dengan gelas penutup. Pastikan tidak membentuk gelembung udara lalu keringkan dengan tisu. Letakkan di meja mikroskop dan pasang tuas pengunci. Lakukan pengamatan sebanyak 2x dengan perbesaran 4x10 dan 10x10. Sel Hewan Prosedur pengamatan sel hewan, sebagai berikut Bersihkan spatula dengan alkohol 70% serta keringkan dengan tisu. Praktikan yang akan di ambil selnya harus sehat dan berkumur sebelum mengeruk perlahan pipinya bagian dalam dengan spatula. Sapukan spatula ke gelas benda yang bersih dan kering. Tetesi dengan larutan Methylene Blue. Gunakan jarum preparat untuk menopang sebesar 45° dan tutup gelas penutup dengan menaruk jarum preparat. Pastikan tidak membentuk gelembung udara dan keringkan dengan tisu. Taruh di atas meja mikroskop dan pasang tuas pengunci. Lakukan pengamatan sebanyak dua kali dengan perbesaran 4x10 dan 10x10. Baca juga Sistem Transportasi Sel Pasif dan Aktif Hasil pengamatan Hasil pengamatan sel hewan dan tumbuhan, yaitu Hanya Sel Hewan Dimiliki Keduanya Hanya Sel Tumbuhan Lisosom Nukleus Dinding sel Sentriola Nukleous Plastida Vakuola Tidak permanen Kromosom Vakuola Sentral Bentuk beragam dan tergantung fungsinya DNA-RNA Tonoplast Ribosom Plasmodesma Sitoplasma Umum berbentuk Kotak Memberan Plasma Sel Apparatus Golgi Retikulum Endoplasma Peroksisom Mikrotubulus Sitokeleton Mitokondria Mikrofilamen Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
LAPORAN PRAKTIKUM “PENGAMATAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP” Disusun Oleh Devi Febrianto A1G010045 Fitri Kurniah A1G010055 Indrio Winarso A1G010065 Andesty Dwi Ningtias A1G010075 Dosen pembimbing Dr. Endang Widi W., M. Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu 2011 KEGIATAN 2 MIKROSKOP A. Tujuan Mahasiswa dapat mengenali komponen-komponen mikroskop Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop B. Alat dan Bahan Mikroskop C. Langkah Kerja Siapkanlah sebuah mikroskop cahaya Amati mikroskop tersebut Gambarlah hasil pengamatanmu Tuliskanlah baguan-bagian mikroskop tersebut beserta fungsinya. D. Landasan Teori Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu mikroskop sederhana, mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop elektron. Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya. Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah adalah mikron 1 milimeter= 1000 mikron. Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya pengamatan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka perbesaran total adalah = 10×40=400 kali ukuran semula. Gambar mikroskop Bagian-bagian mikroskop Lensa Okuler Tabung Mikroskop Tombol pengatur fokus kasar Tombol pengatur fokus halus Revolver Lensa Objektif Lengan mikroskop Meja Preparat Penjepit objek gelas Kondensor Diafragma Reflektor/cremin Kaki mekroskop Fungsi bagian-bagian mikroskop Okuler Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif. 2. Tabung mikroskop Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan pengatur fokus kasar Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat pengatur fokus halus Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau naik dengan lambat. Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan Objektif Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali. mikroskop Untuk pegangan saat membawa mikroskop preparat Untuk meletakkan objek benda yang akan di amati 9. Penjepit objek gelas Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser. 10. Kondensor Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop 11. Diafragma Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop. 12. Reflektor/Cermin Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin datar. Mikroskop Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap diatas meja. KEGIATAN 3 SEL A. Tujuan Mahasiswa dapat membedakan sel hidup dengan sel mati Mahasiswa dapat mengenali orgenela-organela sel Mahasiswa dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan B. Landasan Teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan di atur dan berlangsung di dalam sl. Oleh karena itu sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Semua organism seluler terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organism prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mampunyai organism internal sel yang lebih relative sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar eubakteria yang meliputi hamper seluruh jenis bakteri, dan archaca, lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asamatau air yang meengandung kadar garam yang sangat tinggi . Gonom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar tanpa organisasi DNA. Organisme eukariota memiliki organisasi intraseluler yang jauh lebih kompleks antara lain dengan membrane internal, organel yang memilki membrane tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstuktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom lenear di dalam nuclei didalamnya terdapat sederet melekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain. Hewan tingkat tinggi tergolong ke dalam organism pada hewan memiliki beberapa organela yang dipisah oleh membrane yaitu reticulum, endoplasm, mitokondria, ribosom, lisosom. Tumbuahan juga tergolong ke dalam organism eukariota. Namun, sel tumbuhan sedikit berbeda dengan sel hewan . Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis, kloroplast. C. Alat dan Bahan Mikroskop Cutter/silet Kaca preparat Kaca penutup Tusuk gigi Metilin blue Bawang merah D. Langkah Kerja Kegiatan I mengamati sayatan gabus singkong Sayatlah gabus singkong setipis mungkin secara melintang Letakkan sayatan pada kaca preparat Tetesi sayatan dengan metilin blue Tutup sayatan dengan kaca penutup Letakkan preparat di bawah mikroskop Amati preparat melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu GAMBAR Kegiatan II mengamati epidermis bawang merah Ambillah satu suing bawang merah Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat Tetesi lapisan tersebut dengan metilin blue Tutup dengan kaca penutup Letakkan preparat dibawah mikroskop Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu Sebutkan bagian-bagian yang Nampak pada preparat GAMBAR Kegiatan III mengamati epidermis mulut Goreskan tusuk gigi pada pipi bagian dalam mulutmu Letakkan hasil goresan tusuk gig tersebut pada kaca preparat Tetesi hasil goresan tusuk gigi tersebut dengan metilin blue Tutup dengan kaca penutup letakkan preparat dibawah mikroskop Amati preparat tersebut melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu Sebutkan bagian-bagian yang nampak pada praparat GAMBAR Epithel pipi, pewarnaan metilen blue, 100x. Tampak inti di tengah sel berwarna biru dan organel sel tidak tampak. Kegiatan IV mengamati sel daun bunga rodiscolour Sayatlah bagian kulit daun setipis mungkin secara melintang Letakkan sayatan pada kaca preparat Tetesi sayatan dengan metilin blue Tutup sayatan dengan kaca penutup Letakkan preparat di bawah mikroskop Amati preparat melalui mikroskop Gambarlah hasil pengamatanmu GAMBAR E. HASIL PENGAMATAN Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. SEJARAH PENEMUAN SEL – Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. – Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek 1632-1723 merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. – Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden ahli tumbuhan, 1804-1881 dan Theodor Schwann ahli hewan, 1810-1882. Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. – Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah. Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu – Dinding Sel – Epidermis – Nukleus – Membran inti – Sklereid Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Jaringan Epidermis/ Epidermis, merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan. Ciri- ciri jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya Terdiri dari sel- sel hidup; Berbentuk persegi panjang; Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel; Tidak memiliki klorofil; Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalamai penebalan, namun dinding sel jaringan epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis; Mampu membentuk derivat jaringan epidermis. Nukleus Inti Sel , merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut – Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel – Menyimpan informasi genetik gen dalam bentuk DNA; – Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri; – Tempat terjadinya replika perbanyakan DNA dan trankripsi pengutipan DNA . Membran Inti, terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar membran sitosolik dan membran dalam membran nukleo-plasmik. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran perinuklear space selebar 10 – 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 – 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin anulus yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah central plug. Sklereid, merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara sel- sel lain. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Daun Rhodiscolor. Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu – Dinding Sel – Epidermis – Stomata – Sel penjaga Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah Dinding Sel, adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi jamur, dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring filter bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting. Pada bakteri, peptidoglikan suatu glikoprotein menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana gula.racun Jaringan Epidermis, yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah 1. Tersusun dari sel-sel hidup. 2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal. 3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel. 4. Tidak memiliki klorofil. 5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis. 6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata rambut-rambut, spina duri, vilamen , sel kipas, sel kersik sel silika. Stomata, adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis. Fungsi stomata -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis -Sebagai jalan penguapan transpirasi\ -Sebagai jalan pernafasan respirasi Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin. Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian. Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae. Sel Penjaga, sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada epidermis terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma stomata. bagian ini adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga yang tidak berkloroplas dan celah stomata. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada sel hewan, demikian pula sebaliknya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastid,dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sebaliknya sel hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. A. SEL TUMBUHAN a. Dinding sel Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat. b. Plastida Plastid merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan. Macam-macam plastida Kromoplas Leukoplas Amiloplas Kloroplas c. Vakoula Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Fungsi fakuola Tempat cadangan makanan Menyimpan pigmen Menyimpan minyak sari Menyimpan sisa metabolism B. SEL HEWAN Dinding sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol itu terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap-tiap sentriol saling memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat hewan umumnya tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola berukuran kecil . Bagian yang paling besar pada sel hewan adalah nucleus. Perbandingan sel Tumbuhan da Sel Hewan NO Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan 1. Dinding sel Ada Tidak ada 2. Membran plasma Ada Ada 3. Organel sel a. Nucleus Ada Ada b. Reticulum endoplasma Ada Ada c. Ribosom Ada Ada d. Badan mikro Peroksisom Glioksisom Ada Ada Ada Tidak ada e. Kompleks Golgi Ada disebut diktiosom Ada f. Mitokondria Ada Ada g. Lisosom Tidak ada Ada h. Sentriol Tidak ada Ada i. Plastida Ada Tidak ada 4. Vakuola Ada Kecil/tidak ada Dari hasil pengamatan diatas dapat kita simpulkan bahwa Persamaan Pada pengamatan sel bawang merah dan sel mukosa pipi yang tampak jelas adalah inti sel. Organel sel tidak dapat teramati dengan jelas Perbedaan Sel bawang merah adalah sel tumbuhan, sel mukosa pipi adalah sel hewan Pada pengamatan sel bawang merah tampak jelas inti sel dan dinding sel. Sedangkan pengamatan sel mukosa pipi tampak jelas inti sel dan membran sel. DAFTAR RUJUKAN Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung. Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru. Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta. Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta. Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta. Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta. Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
JUDUL Persamaan dan Perbedaan Antara Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan TUJUAN mengamati struktur mikroskopis sel hewan dan sel tumbuhan menggunakan mikroskop. menggambarkan bentuk dan struktur sel bawang merah dan sel epithelium manusia berdasarkan hasil pengamatan mikrokopis. mengidentifikasi bagian-bagian yang terdapat pada sel bawang merah dan sel epithelium. membandingkan bentuk dan struktur sel bawang dan sel epithelium pipi manusia dengan benar. DASAR TEORI Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel. Hooke ,1635-1703- Sel hewan adalah bentuk sel eukariotik yang membentuk jaringan tubuh dan kemudian membentuk organ. Sel hewan cukup berbeda dari sel tanaman. Dinding sel dan kloroplas yang terdapat dalam sel tanaman, sementara sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Semua sel-sel hewan tidak memiliki bentuk yang sama, ukuran atau fungsi tetapi mekanisme selular utama adalah sama yang membantu dalam berfungsinya tubuh. Sel tumbuhan adalah sel eukariotik, atau sel dengan inti yang terikat membran. Tidak seperti sel prokariotik, DNA dalam sel tanaman terletak di dalam inti. Selain memiliki inti, sel-sel tumbuhan juga mengandung organel lain membran-terikat, atau struktur selular kecil, yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus yang diperlukan untuk operasi sel normal. Organel memiliki berbagai tanggung jawab yang mencakup segala sesuatu dari memproduksi hormon dan enzim untuk menyediakan energi untuk sel tanaman. Struktur sel tumbuhan terdiri dari dinding sel, membran sel, protoplasma, nucleus, retikulum endoplasma, ribosoma, mitokondria, apparatus golgi, peroksisom, mikrotubula/mikrofilamen, kloroplas, dan vakuola. Wibowo, 20056 Struktur sel hewan terdiri dari membrane sel, protoplasma, nucleus, reticulum endoplasma, ribosom, mitokondria, apparatus golgi, peroksisom, mikrotubula/mikrofilamen, lisosom, dam vakuola. Wibowo, 20056 Jaringan epitelium epithelial tissue terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu oleh tight junction persambungan ketat. Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran basal. Campbell, 2004 Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum, lapisan granulosum dan lapisan corneum. Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana,namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid lemak dan lipoproteinyang sangat teratur. ALAT/BAHAN Alat Mikroskop Pinset Object glass Cover glass Tusuk gigi Pipet tetes Silet Bahan Bawang merah segar Mukosa pipi manusia CARA KERJA Pengamatan Sel Bawang Merah Mengambil sebutir bawang merah dan mengupas kulit luarnya yang sudah mengering Membelah sebutir bawang merah dengan menggunakan silet Memotong selapis bawang merah secara melintang dengan menggunakan silet Menarik secara perlahan sehingga diperoleh lapisan tipis dan transparan Meletakkan lapisan umbi bawang merah dibagian tengah kaca objek Menetesi preparat dengan satu tetes air Menutup kaca preparat dengan kaca penutup Mengamati preparat menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang lemah terlebih dahulu Menggambarkan hasil pengamatan pada LKS yang sudah disediakan guru Mencermati dan menganalisis gambar hasil pengamatan mikroskopis Menjawab pertanyaan diskusi yang ada pada LKS dengan benar Pengamatan Sel Epithelium pipi Mengerok lapisan pipi secara hati-hati menggunakan ujung tusuk gigi Mengoleskan ujung tusuk gigi yang mengandung sel mukosa pipi itu di bagian tengah kaca objek Menetesi preparat dengan satu tetes air Meratakan dengan tusuk gigi Menutup preparat dengan kaca penutup Mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100X Menggmbarkan hasil pengamatan pada LKS yang sudah disediakan guru Mencermati dan menganalisis gambar hasil pengamatan mikroskopis, kemudian memasukkan hasil analisis pada tabel yang terdapat pada LKS Menjawab pertanyaan diskusi yang ada pada LKS dengan benar HASIL PENGAMATAN Nama Preparat Perbesaran Gambar Bawang Merah Allium cepa 10 x 10 = 100 Epithelium Pipi Manusia 10 x 10 = 100 Tabel Analisis Pengamatan Pembeda Nama Preparat Preparat Segar Sel Bawang Merah Preparat Segar Sel Mukosa Pipi Manusia Bentuk sel Segi enam Pipih Susunan sel Teratur dan rapat Menyebar Ada tidaknya dinding sel Ada Tidak Ada tidaknya membran sel Ada Ada Ada tidaknya sitoplasma Ada Ada Ada tidaknya nukleus Ada Ada PEMBAHASAN Praktikum tentang perbedaan sel hewan dan tumbuhan ini deilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2015 bertujuan untuk mengamati struktur mikroskopis sel hewan dan sel tumbuhan menggunakan mikroskop, menggambarkan bentuk dan struktur sel bawang merah dan sel epithelium manusia berdasarkan hasil pengamatan mikrokopis, mengidentifikasi bagian-bagian yang terdapat pada sel bawang merah dan sel epithelium, membandingkan bentuk dan struktur sel bawang dan sel epithelium pipi manusia dengan benar. Pembahasan sel bawang merah Berdasarkan pengamatan diperoleh bentuk sel bawang merah seperti segi enam yang rapat dan tersusun teratur. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup karena sel bawang merah mempunyai inti sel, mempunyai cairan didalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Bawang merah mempunyai struktur inti sel, dinding sel,kloroplas, membran sel, dan sitoplasma. Sel bawang merah berwarna merah muda, hal ini disebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma,inti sel, dan sitoplasma. Pada sel mukosa pipi manusia nukleus terdapat ditengah sel dan berbentuk bulat dan oval. Setiap sel mempunyai 1 inti. Strukur sel mukosa pipi manusia terdiri dari membrane sel, sitoplasma, dan nukleus. Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di dalamnya. Langkah kerja yang harus dilakukan untuk mengamati sel bawang merah secara mikroskopis ialah, pertama kita perlu memotong bawang merah secara melintang sehingga diperoleh lapisan transparan. Lalu meletakkan lapisan umbi bawang merah pada preparat lalu metetesi dengan satu tetes air kemudian ditutup dengan kaca penutup. Kemudian mengamati preparat pada mikroskop. Langkah kerja yang harus dilakukan untuk mengamati sel ephitelium pipi, pertama kita perlu mengerok lapisan dalam pipi secara perlahan menggunakan ujung tusuk gigi lalu mengoleskan ujung tusuk gigi yang mengandung sel mukosa pipi pada preparat. Lalu menetesi dengan satu tetes air. Kemudian menutup preparat dengan kaca penutup. Lalu mengamati preparta menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 kali. DISKUSI Manakah yang mewakili sel tumbuhan dan manakah yang mewakili sel hewan? Jawab yang mewakili sel tumbuhan ialah tumbuhan dan yang mewakili sel hewan adalah sel pada mukosa pipi manusia Struktur atau bagian apa sajakah yang dapat ditemukan pada pengamatan sel bawang merah? Jawab bagian yang dapat ditemukan pada pengamatan sel bawang merah adalah dinding sel, membrane sel, sitoplasma, dan nukleus Struktur atau bagian apa sajakah yang dapat ditemukan pada pengamatan sel mukosa pipi? Jawab bagian yang dapat ditemukan pada pengamatan sel mukosa pipi adalah membrane sel, sitoplasma, nukleus Jelaskan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada sel bawang dengan sel mukosa pipi! Jawab Persamaan sel bawang merah dengan sel mukosa pipi ada membrane sel, ada sitoplasma, dan ada nucleus Perbedaan sel bawang merah dengan sel mukosa pipi pada sel mukosa pipi tidak ada dinding sel tetapi pada sel bawang merah ada Buatlah kesimpulan dari hasil praktikum yang anda lakukan! Jawab Struktur sel hewan terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan nucleus Struktur sel tumbuhan terdiri dari dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan nucleus Bentuk dan struktur sel Gambar sel bawang merah Gambar sel pada mukosa pipi manusia Bagian-bagian sel bawang merah dinding sel, membrane sel, sitoplasma, dan nukleus Bagian-bagian sel pada mukosa pipi manusia membran sel, sitoplasma, nukleus Bentuk dan susunan sel bawang merah berbentuk segi enam dan susunannya teratur dan rapat Bentuk dan susunan sel pada mukosa pipi manusia berbentuk pipih dan susunannya menyebar KESIMPULAN Struktur sel hewan terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan nukleus Struktur sel tumbuhan terdiri dari dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan nucleus Bentuk dan struktur sel bawang merah dan sel epithelium manusia berdasarkan hasil pengamatan mikrokopis Bentuk dan struktur sel Gambar sel bawang merah Gambar sel pada mukosa pipi manusia Bagian-bagian yang terdapat pada sel bawang merah dan sel epithelium Bagian-bagian sel bawang merah dinding sel, membrane sel, sitoplasma, dan nukleus Bagian-bagian sel pada mukosa pipi manusia membran sel, sitoplasma, nucleus Bentuk dan susunan sel bawang merah berbentuk segi enam dan susunannya teratur dan rapat Bentuk dan susunan sel pada mukosa pipi manusia berbentuk pipih dan susunannya menyebar DAFTAR PUSTAKA Champabel, Neil Biologi Jilid 3 Edisi Erlangga Firdhaus, Pengamatan Sel Bawang Merah dan Peristiwa Osmosis pada Agustus 2015 Organel Sel Hewan dan Agustus 2015 Wibowo, Sel Tumbuhan dan Hewan. Agustus 2015 LAMPIRAN
PENGAMATAN SEL TUMBUHAN, SEL EPITEL RONGGA MULUT & PERISTIWA OSMOSIS Disusun oleh 1. 2. 3. 4. 5. Anggraeni Windi Rosari El Medina Aulia Putri Puspita Ayu A P N Yopy Novitasari Zidane Afkarusyawwala Putra XI MIA C / 03 XI MIA C / 08 XI MIA C / 23 XI MIA C / 31 XI MIA C / 32 PEMERINTAH KOTA PEROBOLINGGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./Fax. 0335 421566 Website Email KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”. Di dalam laporan ilmiah ini penulis menjabarkan tentang asal- usul sel, penjelasan tentang sel tumbuhan, dsb. Penulis menyadari sungguh bahwa laporan Ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”.ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna untuk penyempurnaan penulisan laporan ilmiah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan laporan ilmiah ini sampai selesai. Probolinggo, 24 Agustus 2015 Penulis A. LATAR BELAKANG Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. SEJARAH PENEMUAN SEL - Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruangruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. - Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek 1632- 1723 merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. - Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden ahli tumbuhan, 1804-1881 dan Theodor Schwann ahli hewan, 18101882. Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. - Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Organel- Organel Sel Tumbuhan. Dinding Sel. Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat. Vakuola. Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai - Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik. - Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya. - Menyimpan sisa- sisa metabolisme. Plastida. Plastida merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan. Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru- paru,pembuluh darah,dan rongga yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium. Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh. Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru- paru,pembuluh darah,dan rongga yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium. Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh. B. RUMUSAN MASALAH a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan Pertanyaan 1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan! 2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel hewan! 3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan! 4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan? Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan. b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. Pertanyaan 1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun Rhoco discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan! 2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor gambar 2 setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan! 3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif! C. TUJUAN 1. Pengamatan Sel Tumbuhan Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan. 2. Plasmolisis Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. D. TANGGAL & TEMPAT PRAKTIKUM 1. Tanggal Senin, 24 Agustus 2015 2. Tempat Laboraturium Biologi SMA Negeri 1 Probolinggo E. KAJIAN PUSTAKA 1. Diakses tanggal 21 Agustus, 2001, 2. Diakses tanggal 21 Agustus, 2003, dan_Tumbuhan/ 3. Diakses tanggal 21 Agustus, 2044, 4. Diakses tanggal 21 Agustus, 2045, 5. Diakses tanggal 21 Agustus, 2046, 6. Diakses tanggal 21 Agustus, 2050, 7. Diakses tanggal 21 Agustus, 2055, F. ALAT DAN BAHAN 1. Mikroskop 2. Gelas benda 3. Gelas penutup 4. Silet 5. Pipet 6. Gunting 7. Lapisan sel bawang merah 8. Daun Rhoeo discolor 9. Larutan metilen biru 10. Tusuk gigi 11. Aquades 12. Larutan Gula 20% G. PROSEDUR KERJA a. Bawang Merah 1. Membelah bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet. 2. Kemudian mengupas bagian dalam bawang merah hingga menjadi bagian yang sangat tipis. 3. Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis tersebut dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat. 4. Meneteskan sedikit air akuades diatas preparat. 5. Meletakkan preparat pada meja preparat. 6. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 7. Lalu mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 8. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 9. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel b. Rhoeo discolor 1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya. 2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel c. Sel Epitel Pipi 1. Korek bagian dalam dari pipi dengan tusuk gigi yang bersih. 2. Meletakkan hasil korekandengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. Menggunakan perbesaran 16x 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel d. Osmosis Rhoeo discolor 1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya. 2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat. 3. Meneteskan setetes larutan gula 20% di atas sayatan dengan pipet tetes. 4. Meletakkan preparat pada meja preparat. 5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop digital. 6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar. 7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut. 8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel. 9. Lalu teteskan akuades pada kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi oleh larutan gula 20%. 10. Amati lagi perubahan yang terjadi pada sel. 11. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel. H. HASIL PENGAMATAN a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. Objek Penelitian Gambar Keterangan Epidermis bawang No. Medium Gambar Keadaan sel Keterangan 1. Air Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi merah Terdapat ruang sel, memiliki inti sel penuh dan merata. dengansitoplasma. air, sel nukleus, memiliki tumbuhan dalam keadaan hipertonis. Rhoeo discolor 2. Larutan Gula 20% Epitel rongga mulut Memiliki dinding sel, pigmen antosianin, sel penutupguard cells Warna ungu menjadi Rhoeo discolor setelah dan kloroplas stomata. tidak merata, pergantian medium mengumpul di tengah menjadi larutan gula atau tepi, 20%, sel tumbuhan menunjukkan adanya dalam keadaan pelepasan membran hipotonis, sehingga Tidak mempunyai dinding sel 3. Air setelah ditetesi larutan gula 20% sel dari dinding sel. mempunyai terjadi plasmolisis. sehingga bentuk yang Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi tidak tetap dan mudah berubah – penuh dan merata lagi. dengan air yang ubah bentuknya, tersusun oleh inti sebelumnya sudah sel, membran sel dan sitoplasma. ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis. I. ANALISIS DAN PEMBAHASAN a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan 1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan! Sel Tumbuhan Memiliki dinding sel karena Tidak Sel Hewan memiliki dinding sel bentuknya relatif tetap karena bentuknya tidak tetap Memiliki plastida kloroplas, Tidak memiliki plastida karena kromoplas, dan leukoplas berwarna gelap karena berwarna hijau dan ungu Berukuran lebih besar dari sel Berukuran lebih kecil dari sel hewan tumbuhan 2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel hewan! Pembeda Vakuola Sel Tumbuhan Berukuran besar dan Sel Hewan Berukuran kecil dan banyak - ada yang tidak ada Tinggi karena tidak Lisosom Sentrosom Glioksisom Badan Mikro Matriks Ekstraselular Elastisitas Jaringan Letak Nukleus Organel Respirasi Simpanan Energi Rendah karena terdapat dinding sel Berada di pheriperal sitoplasma Kloroplas dan Mitokondria Berbentuk zat tepung mempunyai dinding sel Berada di tengah sel Mitokondria Berbentuk butiran pati glikogen 3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan! Fungsi lisosom dan vakuola berbeda. Lisosom dianggap sebagai organ pencernaan intraseluler karena lisosom mengandung enzim hidrolisis yang dapat mencerna protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Selain itu, lisosom juga dianggap sebagai alat pertahanan sel karena dapat mencerna bakteri yang difagosit oleh sel. Fungsi lisosom dapat diurai menjadi a. Mencerna zat-zat yang belum dapat diurai b. Menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi c. Merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan Sedangkan vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan baik padat atau cair yang tertelan sekaligus menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan. Vakuola juga dapat membantu melindungi tumbuhan terhadap predator dengan mengandung senyawa yang beracun atau tidak menyenangkan bagi hewan. Tumbuhan menyimpan air di dalam vakuola-vakuolanya. 4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan? Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan. b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan. 1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun Rhocheo discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan! Pada gambar 1 keadaan sel tidak mengerut, warna ungu nampak penuh dan merata. Keadaan sel tumbuhan yaitu dalam keadaan hipertonis atau dalam konsentrasi tinggi. Sedangkan air dalam keadaan hipotonis atau memiliki konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah air disekitar sel menuju ke konsentrasi tinggi sel tumbuhan itu sendiri yang menyebabkan sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel. Untuk gambar 2 keadaan sel mengerut, warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari dinding sel. Sel Rhoeo discolor setelah pergantian medium menjadi larutan gula 20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis memiliki konsentrasi rendah sehingga terjadi plasmolisis. Gula bersifat hipertonis atau memiliki konsentrasi tinggi. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah dalam sel tumbuhan, menuju ke kerapatan tinggi larutan gula 20%. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut keluar dari sel. 2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor gambar 2 setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan! Keadaan sel tidak mengerut kembali, warna ungu nampak penuh dan merata lagi. Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis memiliki konsentrasi tinggi, sedangkan air memiliki konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah air disekitar sel menuju ke konsentrasi tinggi sel tumbuhan itu sendiri yang menyebabkan sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel. 3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif! No Transpor Aktif Transpor Pasif 1 Membutuhkan energi Tidak membutuhkan energi 2 Berpindah dari konsentrasi Berpindah dari konsentrasi 3 tinggi ke konsentrasi rendah Meliputi difusi dan osmosis rendah ke konsentrasi tinggi Meliputi pompa Na-k, endositosis dan eksositosis J. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri dari sitoplasma, nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid lemak dan lipoprotein yang sangat teratur. Sedangkan Rhoeo discolor terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri dari dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah stomata. Pigmen antisianin pada daun Rhoeo discolor ini yang menyebabkan daun menjadi berwarna ungu serta dilengkapi dengan stomata. Untuk peristiwa Plasmolisis, plasmolisis sendiri merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plamolisis terjadi karena sel tumbuhan diletakkan di dalam medium yang bersifat hipertonik konsentrasi tinggi. Sehingga air dalam sel akan keluar dari dinding sel menuju ke larutan yang kerapatannya tinggi. Dalam praktikum ini, kami memakai larutan gula 20% sebagai medium yang bersifat hipertonis. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah dalam sel tumbuhan, menuju ke kerapatan tinggi larutan gula 20%. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut keluar dari sel. Sel tumbuhan sendiri tidak bisa mencegah peristiwa plasmolisis. Tetapi peristiwa plasmolisis ini dapat dibalikkan jika sel diletakkan di dalam larutan hipotonik. Plasmolisis yang parah dapat menyebabkan kematian sel tumbuhan. K. LAMPIRAN SKami sedang melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 16x. SKami sedang melakukan pembuatan sampel yang akan diteliti, diantaranya bawang merah, daun Rhoeo discolor dan sel epitel rongga mulut/pipi. Sel epitel rongga mulut Sel bawang merah. Sel daun Rhoeo discolor menggunakan medium air, lalu medium larutan gula 20% dan yang terakhir medium air lagi.
laporan praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop